Monday, May 22, 2017

ASAL USUL SUKU BALI MAJAPAHIT







ASAL USUL SUKU MAJAPAHIT BALI - Suku Bali merupakan suku bangsa yang berada di pulau Bali, dengan bahasa Bali serta mengikuti budaya Bali. Masayrakat Suku Bali sebagian besar beragama Hindu. Dan lainya beragama Budha, Islam serta Kristen.

Suku Bali Majapahit, merupakan pendatang dari daerah Jawa (kerajaan Majapahit yang beragama Hindu) yang bermukim disebagian besar pulau Bali, khususnya didataran rendah sesuai keahlianya sebagai petani.

Mata pencaharian suku Bali Majapahit ialah bercocok tanam. Mereka mempunyai Ikatan solidaritas antara sesama anggota satu subak (satu sumber air yang sama) terbukti saat rapat subak atau pada saat upacara keagamaan khusus, dan juga ikatan dadia. Dadia biasanya menempati di dalam kompleks rumah yang dibangun tembok sekitar 2m dengan sebuah pintu masuk yang dihiasi gapura serta anak tangga. Dan di dalamnya terdapat kuil tempat pemujaan keluarga.

Solidaritas ikatan lain didasarkan pada ikatan keagamaan penduduk Bali yaitu Hindu Bali. Ada juga ikatan berdasarkan aktivitas, mata pencaharian serta ikatan antara warga kasta.

Penduduk mataram kuno ialah orang melayu. Yang bermukim di pulau jawa yang disebut dengan orang jawa. penduduk jawa berkulit sawo matang, bermata lebar serta berambut hitam. Mempunyai sifat yang tenang, sopan serta hati-hati. Orang india menyebut pulau jawa dengan sebutan javadvipa atau yavabhumi, di dalam bahasa sanskerta kata “yawa” artinya tanaman sejenis gandum. Memang, kerajaan mataram kuno dikenal dengan penghasil beras utama sebab penduduk mataram kuno mempunyai teknologi menanam padi yang sangat canggih pada zamanya.




Penduduk mataram kuno sangat pintar serta kreatif, mereka tidak meniru mentah-mentah ilmu yang yang di dapat dari india. Mereka meniru agama dari india akan tetapi membangun tempat ibadah (candi) dengan ornamen dan hiasan yang berbeda. Huruf pallawa india dimodifikasi menjadi huruf jawa. Bahasa jawa kuno juga ditambahi dengan kosa kata dari bahasa sanskerta yang pada waktu itu menjadi bahasa internasional. Huruf serta bahasa jawa kuno itu masih dipakai terus sampai jaman Majapahit. Pada zaman Mataram islam, huruf jawa masih dipakai di dalam kerajaan contohnya dalam menulis buku-buku sastra, tetapi bahasanya sudah memakai bahasa jawa baru.

Mengapa lontar di bali memakai huruf jawa dan bukan memakai huruf bali? ternyata, penduduk bali itu masih keturunan penduduk Majapahit. Kala itu, waktu Majapahit runtuh penduduk yang masih tetap berpegang teguh pada agama hindu bermigrasi ke Bali dan sampai mempunyai keturunan pada saat ini. Makanya lontarnya juga memakai huruf jawa. Penduduk Bali tercatat silsilahnya di lontar. Menurut silsilah, ada pada generasi ke 15 semenjak runtuhnya Majapahit. Penduduk bali serta jawa asalnya sama dari Majapahit. Bahasanya juga masih mirip, hanya logatnya yang berbeda. Jadi masih ada hubungan yang kental.

Menurut legenda, brawijaya V mempunya 100 anak, yang 9 meninggal. Sebelum keruntuhan Majapahit, sebagian keluarga kerajaan memeluk agama islam, selebihnya masih memeluk agama semula. Sabdopalon serta Nayagenggong sangat menentang dengan kepindahan agama sang raja. Ketika sampai akhirnya Majapahit dinyatakan runtuh, keluarga kerajaan menjadi cerai-berai, sebagian mengungsi ke jawa tengah, ada juga yang ke jawa timur. Ada 8 anak raja yang lari ke Bali, yang diikuti banyak Abdidalem serta Kawuladalem. Di Bali masih jadi raja, dan menurunkan para wali negeri se-Bali. Pada Akhirnya keturunan majapahit berkembang, dan penduduk yang masih penduduk asli bali tinggal di kawasan lain di dekat danau batur.

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar dengan bijak sesuai pembahasan